Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Perintah Jajarannya Dengar Aspirasi Rakyat
|Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Bandar Lampung,
Selasa (1/1/2022). (Dok. Polri)
TEROBOSHUKUM.CO.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya turun ke lapangan dan memahami permasalahan serta aspirasi masyarakat. Sigit menilai hal itu bisa jadi bahan evaluasi atau pijakan jajaran dalam bertugas agar makin dipercaya dan dicintai warga.
“Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat Polsek, Polres, Polda. Sehingga tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat,” kata Sigit dalam pengarahannya di Polda Lampung, Selasa (11/1/2022).
Sigit memberikan pengarahan terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas), penanganan COVID-19, hingga soal transformasi Polri Presisi.
Perintah Sigit tersebut tak hanya untuk Polda Lampung dan jajaran, tapi juga untuk semua anggota Polri di penjuru Tanah Air. Dia menegaskan pelayanan publik harus terus ditingkatkan.
Mantan Kabareskrim ini menegaskan tak ingin mendengar adanya pelayanan yang tak sesuai harapan masyarakat. Dalam konsep Presisi, sambung Sigit, masyarakat harus dilayani dengan adil, responsif, ramah, dan humanis. Sigit berharap dengan dilayani baik oleh polisi, masyarakat akan mendoakan dan mengapresiasi sehingga membawa dampak baik bagi organisasi Polri.
“Layani dengan cepat pengaduan. Sehingga masyarakat mengetahui kita melakukan respons apa yang mereka keluhkan. Cek apakah itu berjalan atau belum. Karena ini tidak mudah. Mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan,” ujar mantan Kadiv Propam Polri ini.
Sigit menuturkan semua upaya tersebut harus di bawah komando seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Upaya itu juga akan terwujud di bawah pengawasan sistem yang ketat untuk menghindari adanya penyimpangan oleh oknum yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan aturan.
“Ini butuh suatu kepemimpinan, pengawasan sistem yang ketat. Kita tak ingin anggota kita selama ini telah bekerja keras kemudian ada masalah hanya gara-gara kita tak memberikan bimbingan,” tutur Sigit.
“Sehingga salah jalan terpengaruh lingkungan salah terus menjadi korban. Apalagi pelanggaran itu dilakukan bersama dan terorganisir,” ucap mantan Kapolda Banten ini.
Menurut Sigit, semangat menuju Polri yang Presisi dapat dilakukan dengan menciptakan budaya untuk memulai berbuat baik dari hal-hal yang kecil setiap harinya, baik di level terbawah hingga paling atas. Sigit mengatakan, di era dewasa ini, mau tidak mau Polri harus melakukan pembenahan dan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi.
“Profesionalisme apabila tak didukung etik yang benar akan terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang. Ini dampaknya berbahaya bagi Polri. Lakukan perbaikan, apabila tak mampu bersihkan dan evaluasi. Karena banyak anggota kita yang siap kerja dan tak rela kalau institusi kita dirusak oknum yang tak bisa memahami harapan organisasi dan masyarakat,” tutur Sigit.
Sigit menegaskan budaya yang tak baik atau negatif harus segera dihapuskan. Dia pun mengingatkan hal-hal yang kemungkinan memicu pelanggaran bagi anggota di antaranya jiwa spiritual yang lemah, pergaulan buruk, kegagalan beradaptasi dengan karakter Polri
Oleh karena itu, Sigit meminta personelnya terus bersinergi dengan para stakeholders melakukan akselerasi vaksinasi terutama, pada masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
“Langkah-langkah menuntaskan vaksinasi di beberapa tempat masih belum optimal. Kedua untuk antisipasi kita siapkan rumah sakit rujukan dan obat-obatan. Saat ini mumpung masih ada waktunya agar dicek kembali kesiapannya,” jelas Sigit.
“Penguatan terhadap pemeriksaan khususnya di penyeberangan. Jemput bola agar saudara-saudara kita betul-betul sudah di vaksin karena memang peningkatan ini kalau tak bisa dikendalikan bisa jadi gelombang tiga,” imbuh dia.
Sigit juga mengingatkan soal kebijakan vaksin booster. Ia berharap, hal ini harus dijadikan kesempatan untuk semakin menguatkan atau meningkatkan imunitas akan bahaya COVID-19 bagi masyarakat.
Dalam pengarahannya, Sigit juga menekankan soal penguatan strategi komunikasi publik, responsif terhadap peristiwa bencana alam, antisipasi konflik sosial, fenomena kejahatan konvensional, kesiapan menghadapi Pemilu, mengawal iklim investasi, dan penguatan sinergi TNI-Polri.