KSP : Kesediaan Pangan Jelang Idul Adha dan PPKM Darurat tidak Ada Persoalan

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat berkunjung ke Kementerian Pertanian pada Kementerian Pertanian


TEROBOSHUKUM.CO.ID – Pemerintah memastikan ketersediaan pangan menjelang Idul Adha dan PPKM Darurat tidak ada persoalan. Kepastian itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat berkunjung ke Kementerian Pertanian pada Kementerian Pertanian pada peluncuran platform baru Kementerian Pertanian (Kementan) bertajuk IMACE, atau singkatan dari Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports. “Maka dari itu saya hadir untuk memastikan. karena kita akan menghadapi Idul Adha dalam keadaan PPKM darurat, maka harus dipastikan tidak ada persoalan,” jelas Moeldoko.

Menurut Moeldoko, industri pertanian menjadi salah satu sektor yang harus diapresiasi. Karena di saat hampir seluruh industri kolaps, tapi industri pertanian menghadapi kejayaan. “Ini adalah sebuah prestasi yang harus terus dijaga,” tambah Moeldoko.

Sektor pertanian juga mencatatkan kinerja yang solid selama Januari hingga Mei tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor pertanian masih tumbuh 2,95% secara tahunan. Sementara untuk ekspor, produk pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 13,39% per Januari-Mei 2021 sebesar US$1,62 miliar, naik dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai US$1,42 miliar.

Moeldoko juga mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam membangun platform IMACE. “Keunggulan seorang panglima adalah di komando, pengendalian, dan pengawasan. Maka dari itu yang diciptakan Pak Menteri (Pertanian) adalah pemikiran seorang panglima,” ujar Moeldoko.

Menurutnya, kinerja Kementerian Pertanian bukan sekadar showroom, tapi betul-betul memahami persoalan di lapangan dan memberikan respons untuk mencarikan solusi yang cepat. Moeldoko menilai sudah seharusnya pemerintah mengenali produsen dan konsumen sehingga bisa menjadi jembatan di antara keduanya.

“Banyak petani yang memproduksi dengan high quality, tapi mereka kesulitan harus dibawa kemana. Sementara ada trader mencari produk, tapi tidak tahu harus kemana. Nah, melalui IMACE ini kita berharap produsen dan konsumen bisa saling mengenal dalam market,” katanya.

Dampak dari platform IMACE ini dinilai signifikan. Pertama, turut berkontribusi pada peningkatan ekspor pertanian periode 2020, sebesar 15,2% dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp60,7 triliun. Kedua, IMACE mencatat adanya penambahan jumlah eksportir baru sebanyak 1.300 pelaku. Ketiga, tumbuh 1.129 desa pendukung GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Ekspor). Keempat, tumbuh 98 jenis komoditas ekspor baru.

IMACE menyajikan informasi data ekspor pertanian secara real time termasuk negara tujuan, persyaratan, serta tren ekspor dalam 2-3 tahun terakhir berdasarkan sertifikasi karantina pertanian. Selain itu, IMACE juga melakukan pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra, dan menjadi input dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pada pendampingan langsung di 1.129 desa pendukung.
Adapun IMACE tersedia dalam 2 platform aplikasi yaitu web based dan aplikasi versi android. Hal itu membuatnya bisa menjangkau semua lapisan pengguna dan dapat diakses dimana saja sebagai referensi pengembangan ekspor. ( Fj ).

Source.  :  teroboshukum.co.id
Penulis.  :  Fajar Rht
Editor.     :  Rochmatillah

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *