Ketum LBH Elit: Cabup Wada Suhada Bisa Memenuhi Harapan Masyarakat Bekasi
|Hajjah Elit Nurlitasari, SH, M.Si, Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Elit
teroboshukum.co.id – KABUPATEN BEKASI. Figur pemimpin Kabupaten Bekasi mendatang, harus figur yang betul-betul memikirkan masyarakat Bekasi.
Hal itu dikatakan Hajjah Elit Nurlitasari, SH, M.Si, Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Elit, saat diwawancarai di kantornya, Senin (19/12/2022).
“Bupati Bekasi mendatang, jangan memikirkan golongannya sendiri, tapi harus mem-Bekasi,” katanya.
Yang dimaksud mem-Bekasi, menurut dia, seorang pemimpin jangan terlalu memperhatikan orang-orang yang tergabung dalam tim sukses (timses), apalagi partainya.
Timses atau partai manapun kalau dia sudah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bekasi, semuanya harus diperhatikan. Terutama mampu mengatasi pengangguran yang luar biasa.
“Sungguh ironis, kawasan industrinya terbesar se-Asia Tenggara, tapi pengangguran di Kabupaten Bekasi setiap tahun bertambah. Apakah para pejabat, khususnya bupati nggak pernah memikirkan rakyatnya?” tanya Elit Nurlitasari.
Mestinya, saran Elit Nurlitasari, sebelum memberikan izin kepada perusahaan, pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, harus mengultimatum perusahaan itu, terutama dalam hal perekrutan tenaga kerja. Boleh saja perusahaan itu mendatangkan tenaga kerja dari luar Bekasi, tapi 40 persen karyawannya harus dari Bekasi.
“Kalau seluruh perusahaan di Bekasi diultimatum seperti itu, saya yakin pengangguran di Kabupaten Bekasi bisa teratasi,” imbuhnya.
Elit Nurlitasari meyakini jika H Wada Suhada terpilih menjadi Bupati Bekasi, Bang Wada – panggilan akrabnya – masyarakat Bekasi tidak akan jadi penonton di tanah kelahirannya sendiri.
Sebab, lanjut dia, Bang Wada merupakan aktivis kaum buruh dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pejuang Aspirasi Masyarakat Daerah (PAMDA), salah satu ormas di Kabupaten Bekasi yang tetap konsisten memperjuangkan dan melindungi hak masyarakat Bekasi untuk hidup layak dan tidak termarjinalkan.
Diketahui, Wada Suhada maju menjadi calon bupati dari jalur perseorangan (independen). Pria kelahiran Bekasi, 12 Mei 1962, ini membulatkan tekadnya maju dalam perebutan kursi Bupati Bekasi dalam Pilkada 2024 mendatang.
Menyinggung sosok Wada Suhada, Elit Nurlitasari berharap Bang Wada bisa mem-Bekasi. Paling tidak, bisa memenuhi sebagian besar harapan masyarakat Bekasi. Meskipun untuk memenuhi harapan seluruh masyarakat Bekasi sulit.
“Jangankan Bang Wada, manusia paling sempurna saja (Nabi Muhammad SAW), yang kontra masih ada. Apalagi manusia sekelas kita. Harapan kita, mudah-mudahan saja Bang Wada memenuhi harapan sebagian besar masyarakat Bekasi,” harap wanita yang pada 29 Desember ini genap berusia 54 tahun.
Namun demikian, menurut Elit Nurlitasari, sejauh ini Bang Wada sangat mudah ditemui. Contohnya, kata dia, kalau ada warga mau ketemu atau mau mengadakan acara dan minta dikunjungi, itu tidak sulit. “Misalnya, malam ini warga mengadakan acara, ditelepon, insya Allah Bang Wada hadir,” ungkapnya.
Elit Nurlitasari mengingatkan agar Bang Wada bisa mempertahankan hal-hal yang menjadi keinginan masyarakat Bekasi. Jangan karena lagi ada maunya, nyalon bupati, setiap diundang datang. Tapi setelah terpilih, diundang tidak mau datang.
“Mudah-mudahan, Bang Wada tidak seperti itu dan tetap konsisten memperhatikan masyarakat Bekasi,” kata Elit Nurlitasari, yang mengaku mengenal Bang Wada belum lama, sekitar 1-2 bulan lalu.
Adapun yang menarik dari sosok Wada Suhada, kata Elit Nurlitasari, sikapnya yang sederhana. Selain itu, dalam bergaul dia tidak pandang bulu. Sama orang kecil oke, sama siapa saja oke.
“Mudah-mudahan niat Bang Wada ingin membangun Kabupaten Bekasi dikabulkan dan beliau dapat memenuhi sebagian besar harapan masyarakat Bekasi,” Elit Nurlitasari mendoakan. (Yanti. S)