Pamor Batu Akik kembali Digelar Kontes di Desa Muktiwari

TEROBOSHUKUM.CO.ID – Kabupaten Bekasi.
Kontes Batu akik pandan anggur Wulung digelar di desa Muktiwari guna mengangkat kearifan lokal budaya batu akik Bekasi se-jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang) setiap tahunnya di kantor desa Muktiwari kecamatan Cibitung kabupaten Bekasi

Semaraknya acara kontes pada 20 Juli 2024 diwarnai dengan pertunjukan musik ala Betawi sehingga antusias masyarakat Muktiwari dan sekitarnya ikut sebagai partisipasi memeriahkan kegiatan di halaman kantor desa Muktiwari

Kontes batu ini diprakarsai oleh Kepala Desa H Bahrudin serta mendapat dukungan penuh dari Pembina Komunitas Batu Pandan Bekasi, H Dedi Supriadi.

Lalu khususnya Kontes ini diikuti oleh ratusan pecinta batu akik dari berbagai komunitas Se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), menampilkan berbagai jenis batu akik seperti Panda, Anggur, dan Wulung.

Tujuan dari kontes ini bukan hanya sekadar memamerkan keindahan batu-batu akik tersebut, tetapi juga untuk mengangkat kembali pamor dan minat masyarakat terhadap batu akik.

H Dedi Supriadi, pembina komunitas batu akik, menyatakan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk menggelorakan kembali popularitas batu akik, tetapi juga untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.

“Kontes ini juga memberikan kesempatan bagi para penggemar batu akik untuk menunjukkan keahlian mereka dalam menilai kejernihan, keunikan, dan keserasian batu serta lapisan ring perak,” ujar Dedi Supriadi.

Asep Didin, Ketua Panitia Kontes Batu Akik, menambahkan bahwa acara ini tidak hanya mendapat dukungan dari pemerintah desa dan komunitas lokal.

Tetapi juga dihibur oleh Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ), yang telah menjadi ikon setiap acara kontes batu akik di daerah tersebut.

“Kami berharap melalui acara ini, kecintaan kita terhadap batu akik Panda, Anggur, dan Wulung semakin terjaga dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Mari kita lestarikan keindahan dan keunikan batu akik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” kata Asep Didin.

Kontes ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara para pecinta batu akik dari berbagai komunitas. (Faj Rht)

 

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *