Bupati Bekasi Apresiasi Inovasi Kasubag Ade Asma di Pasar Tambun
|Ade Asma (kiri) bersama Bupati Bekasi pada saat Kunjungan Dapur umum di Gedung Juang
TEROBOSHUKUM.CO.ID – Langkah Kasubag TU UPTD Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Asma, S.AP, M.Si yang berani melakukan inovasi memperbaiki akhlak seluruh staf dan pegawai, meminta para pedagang untuk selalu memelihara kebersihan dan merapikan tempat usahanya, telah mendapat acungan jempol.
Adalah Abdul Rofiq, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi yang memberikan acungan jempol kepada Asma, terkait keberhasilan programnya melakukan inovasi tersebut.
“Saya melakukan sosialisasi kepada para pedagang selama 1,5 tahun. Meski tidak ada anggaran, namun saya terus berupaya agar program ini berjalan,” ungkap Asma di ruang kerja, Selasa (12/5/20).
Acungan jempol yang diberikan Kepala Dinas Perdagangan, lantaran Asma telah berhasil memperbaiki akhlak dan moral seluruh pegawai pasar. Selain itu, program kebersihan dan perbaikan tempat usaha, juga mendapat respon yang positif dari para pedagang.
“Dari hati yang suci dan lurus karena Allah, alhamdulillah para pegawai dan pedagang mau mendukung program saya,” kata Asma, yang akrab disapa Ade Asma ini.
Selain ketiga program tersebut, pihaknya juga memiliki program unggulan yang akan diterapkan di Pasar Tambun. Ke depan, lanjut Ade, seluruh pedagang dan pengusaha yang ada di Pasar Tambun harus memakai seragam.
Program unggulan ini, kata dia, berbanding lurus dengan program kebersihan dan perbaikan tempat usaha. Artinya, setelah tempat usahanya bersih dan bagus, pedagang pun harus bersih.
“Saya hanya minta kepada para pedagang, tolong bagi pedagang wanita pakaiannya harus rapi, sementara yang laki-laki kalau perlu pakai dasi,” ucap Ade Asma yang pernah bertugas di Pasar Induk Cibitung ini.
Sejatinya, menurut Ade Asma, program ini sudah berjalan secara bertahap. Bahkan, pihaknya sudah mengeluarkan 500 seragam. “Kebetulan ada juga pedagang yang memasok membuatkan seragam tersebut,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pemakaian seragam berupa kaos ini, setiap harinya berbeda-beda. Misalnya, Senin-Kamis memakai seragam warna hijau, Selasa-Jumat warna Kuning, dan Rabu-Sabtu warna merah.
“Alhamdulillah, semua pedagang mendukung program saya ini. Karena saya menyempaikannya dengan lemah lembut, dengan hati yang bersih. Tapi (maaf), dalam program itu saya tidak ada kepentingan. Saya juga tidak meminta keuntungan apapun dari para pedagang terkait dengan program yang saya gulirkan ini,” bebernya.
Rencananya, kata Ade Asma, setiap pintu masuk akan buatkan spanduk jadwal pemakaian seragam, selain terdapat imbauan tentang kebersihan. “Jagalah kebersihan, karena kebersihan itu sebagian dari iman”.
“In sya Allah, uangnya dari kantong saya sendiri,” janji Ade Asma.
Agar Pasar Tambun benar-benar terlihat aman dan rapi, Ade Asma juga mewacanakan setiap hari minggu, para pedagang diwajibkan memakai pakaian adat betawi. “Dalam waktu dekat, pemakaian pakaian adat betawi ini, kita lounching diawali dari pegawai pasar,” jelasnya.
Dikatakan Ade Asma, saat ini pihaknya sedang menunggu Peraturan Bupati (Perbub) sebagai payung hukum tentang pemakaian pakaian adat Betawi. “Dari kabar yang saya terima, Perbub ini nantinya memberlakukan pemakaian pakaian adat Betawi di seluruh pasar se-Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Ade Asma mengungkapkan, tujuan menggulirkan program Pasar Tambun Juara ini untuk mengangkat perekonomian masyarakat menengah ke bawah. “Kalau kita mengangkat pasar rakyat, jutaan orang terangkat perekonomiannya,” kata dia.
Ade Asma meyakini dengan tempat usahanya bersih dan bagus, mulai dari bawah sampai lantai dua, akan memikat konsumen yang tadinya tidak pernah datang ke Pasar Tambun, jadi terpikat.
“Ada apa dengan Pasar Tambun, kok semua pedagangnya memakai seragam. Ini juga bisa menjadi salah satu daya tarik konsumen. Kita pikat dengan memviralkan seperti itu. Sebab, zamannya sudah berbeda. Makanya, saya laksanakan program ini tanpa sepeser pun saya modali. Semuanya dibiayai oleh pedagang,” paparnya.
Diakui Ade Asma, memang ada pedagang yang komplain. Tapi tidak banyak, hanya 1 persen. Lantaran mereka belum tahu program ini. Namun, setelah dijelaskan, mereka akhirnya menerima program tersebut.
“Dengan kondisi pasar yang sudah tua ini, saya ingin buktikan kalau Pasar Tambun menjadi pasar percontohan bagi pasar-pasar lain di Kabupaten Bekasi. Bahkan, Bupati Eka Supria Atmaja mengapresiasi program saya ini,” kata Ade Asma dengan wajah berseri-seri.
Menurut Ade Asma, salah satu program yang mendapat apresiasi Bupati Eka Supria Atmaja adalah running teks soal sembako. Kemudian, pedagang kaki lima yang ada di samping pasar, yang tadinya kumuh dan bau, sekarang sudah pakai baja ringan semua.
“Biayanya dari mana? Semua yang membiayai para pedagang. Istilahnya, dari mereka, oleh mereka, untuk mereka. Tugas saya hanya mengawasi, mendorong dan mengajak. Yang tidak ikut dengan program ini, saya tidak memaksa. Bahkan, program ini juga didukung oleh Kepala UPTD Pasar Tambun,” ujarnya.
“Beliau menyerahkan kepada saya. Karena memang saya yang punya program. Beliau memberi doa restu. Makanya, saya banyak bergerak. Ibarat catur, saya ster-nya, bergerak ke semua lini,” lanjut Ade Asma.
Saat ditanya mengapa begitu semangat menggulirkan program inovasi ini, Ade Asma mengatakan, ini merupakan bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT. “Saya ini anak tukang becak. Saya bangga dengan Bapak saya meski tukang becak, saya tidak malu. Saya belum bisa membalas budi, karena Bapak saya meninggal saat saya duduk di kelas 2 SMU,” katanya dengan nada sedih.
Sekali ini, kata Ade Asma, ini bentuk rasa syukurnya kepada Allah. “Seorang anak tukang becak bisa jadi pejabat. Apalagi, saya tidak punya saudara di sini. Tapi saya punya obsesi ingin memajukan Kabupaten Bekasi melalui program ini,” kata Ade Asma dengan semangat berapi-api.
Diketahui, jumlah pedagang Pasar Tambun sebanyak 750 pedagang. Ade berobsesi para pedagang Pasar Tambun harus maju dan sukses. “Dengan telah digulirkannya program ini, mudah-mudahan dapat memikat konsumen sehingga perekonomian para pedagang Pasar Tambun maju dan sukses,” imbuhnya.(fj)