ANEH…TROTOAR DI KEBALEN BELUM SEBULAN SUDAH HANCUR

Foto trotoar dan saluran air sistem udith belum sebulan yang sudah hancur


TEROBOSHUKUM.CO.ID – Pembangunan yang menyerap APBD Kabupaten Bekasi 2019 di Jalan Raya Perjuangan, Kebalen, kecamatan Babelan, tepatnya di depan Masjid Jami Darussalam Kampung Kebon Bambu kondisinya sudah ambruk.

Seperti, Proyek trotoar dan saluran air sistem udith sudah selesai dikerjakan belum sebulan sudah hancur alias gagal kontruksi, bukan menyelesaikan masalah malah menimbulkan masalah.

Padahal Pembangunan trotoar ini cukup menjadi sorotan warga maupun pengguna jalan yang melintas di Jalan tersebut

namun dalam pembuatan trotoar itu hanya menggunakan pasangan batu bata merah, adukan semen manual, seng bondek dan plesteran diatas bondek, sehingga baru selesai dikerjakan belum sebulan sudah hancur

Menurut fajar Rht yang juga selaku Sekretaris Bekasi Corruption Watch (BCW), pihaknya sangat menyayangkan tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan trotoar tersebut, Selasa (7/1/20)

Pihaknya menduga ada main mata antara pengawas, Konsultan Pengawas, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pelaksana.

“Kami menduga pelaksanaan proyek miliaran rupiah ini ada pembiaran dalam pelaksanaannya. Sepertinya pengawas, konsultan, PPTK enggak pernah terlihat di lokasi,” tandasnya

“Ini sudah jelas gagal konstruksi. Masak sih pembuatan trotoar dan saluran air cuma pake plesteran,” ungkapnya

Pembangunan trotoar yang seyogianya menggunakan uditc dan tutup uditc, pengecoran dengan menggunakan begesting dan besi wermes serta coran yang memiliki standar SNI, menurutnya

“Pembuatan trotoar dan saluran air itu terlihat tidak ada pondasi, malah menggunakan tumpukan batu bata, bondex dan adukan semen,” bebernya terlihat kesal.

Pihaknya sangat menyayangkan, tidak adanya pengawasan baik dari konsultan pengawas maupun pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi.

“Para kontraktor atau pihak ketiga yang mendapat proyek pembuatan trotoar dan saluran air di wilayah Kebalen hampir serupa dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Permasalahan-permasalahan ini sangat mengecewakan masyarakat Babelan khususnya masyarakat Kelurahan Kebalen. Ini sama saja menyia-nyiakan uang negara,” tandasnya.

Pihaknya meminta pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang segera meninjau ke lokasi untuk menghitung kerugian negara akibat tidak berkualitasnya pekerjaan yang dilakukan baik pihak kontraktor.

“Masak sih belum sebulan selesai, sudah ambruk. Ini luar biasa. Konsultan, pengawas, PPTK dan PPK pada DPUPR Kabupaten Bekasi harus bertanggungjawab,” tandasnya. (Nhd)

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *