PUPR RI Pembangunan Jalan Jakasetia Bakal Tak Kunjung selesai
|TEROBOSHUKUM.CO.ID – Akibat kejar tayang Proyek PUPR RI Pembangunan Jalan Jakasetia yang menghubungkan dari Depan SMUN 08 ke jalan Mandala Jatiasih, pada tahun 2019 ini diperkirakan tak kunjung selesai adanya persoalan BC renggang 30 Cm dan setting Coran telah digunakan, Selasa (18/12/19)
Foto: kerenggangan Box Culvert (BC)
Munculnya permasalahan Pemasangan Box Culvert (BC), Belum Maximal Kerenggangan Kurang lebih 30 Cm dipembangunan Jalan dilokasi Rt 001/017 kelurahan Jakasetia, Kamis (5/12/19), hasil investigasi awak media teroboshukum.co.id
Adanya kerenggangan mencapai 30 Cm, menurut Pelaksana, Ajis mengatakan, solusinya nanti akan kita pasangi papan dan besi wermes pada saat pengecoran, ucapnya, Kamis, (5/12/19)
Sugeng dari Pengawas PUPR RI, dipertanyakan Tentang kerenggangan Box Culvert senada yang dikatakan Pelaksana, namun kenyataannya belum ada besi wermes yang terpasang di Box Culvertl renggang saat pengecoran, kerenggangan kurang lebih antara 30 Cm, Kamis ( 5/12/19
Foto: setting pada saat pengecoran pembuatan jalan beton
Selanjutnya ditambah permasalahan proyek tentang Rigid, karena setting tetap dilakukan pengecoran pembuatan jalan beton yang di kucurkan di titik pembangunan jalan di RT 002/017 kelurahan Jakasetia, hasil pantauan awak media
Telah terjadi setting Rigid, saat dikonfirmasi Pelaksana proyek, Ajis, dia mengatakan warna coran masih sama, memang ada apa kata dia, sembari menghindar dari Wartawan terobos hukum, Kamis (5/12/19)
Kemudian ada Reza mengaku dari kementerian PUPR RI Selaku Pengawas, dia mengatakan kalo coran setting tidak bisa digunakan saya tegur akan bongkar, saya tidak mau dibohongi pemborong, ucapnya
Salah satu pekerja ketika ditanya mengatakan, melakukan pekerjaan kalo setting ini payah, susah dikerjakan, kerena panas dan keras, harus dipaksakan pada pemerataan jidar, pekerja Sangat berat kerjanya, menurutnya
Pada saat dikonfirmasi Sugeng dari PUPR RI yang berada dilapangan selaku pengawas mengatakan, “payah nih Pelaksanaannya.” Ucapnya.
Ia menambahkan, “Kalo setting ini masih ada masa perawatan, jika nantinya beton tersebut retak, ini harus dibongkar,” ungkapnya.
Lembaga swadaya masyarakat Bekasi Corruption Watch (BCW), Kamis ( 5/12/19 ) fajar Rht mengungkapkan, terkait dugaan kerenggangan Box Culvert dan Setting Rigid, ia menyesalkan disaat awak media mempertanyakan kepada pak darma dari kementerian PUPR RI terkait dugaan itu, yang saat itu juga sengaja dipanggil dengan teman seprofesinya sehingga terhalang dikonfirmasi
Lanjutnya, Kerenggangan Box Culvert yang belum waterpass dan renggang 30 Cm semestinya di bongkar dahulu, lalu Dilakukan Pekerjaan selanjutnya, karena pembuatan jalan itu dengan biaya besar
Tambahnya mengenai Rigid, apabila Setting Rigid tetap digunakan akan mengurangi mutu, dan seyogyanya Lab dilakukan saat Rigid mau dikucurkan ketitik jalan yang segera di cor, ucapnya.(Abd)